Thursday, March 28, 2024
Sistem Informasi

Recent Posts


Recent Comments


Archives


Categories


Meta


PENERAPAN E-LIBRARY PADA UNIVERSITAS GUNADARMA

June 9th, 2014 by Vinsen Sius

TOPIK – TOPIK LANJUTAN
SISTEM INFORMASI

PENERAPAN E-LIBRARY
PADA UNIVERSITAS GUNADARMA
Vinsen Sius 1501169801
06 PDM

Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2013/2014
ABSTRAK

Di Era globalisasi yang sedang berkembang ini, perpustakaan digital harus dikembangkan karena dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang sangat mudah untuk mengimplementasikannya. Perpustakaan digital sudah menjadi suatu sarana belajar yang dapat digunakan untuk mencari informasi melalui akses internet, maka perpustakaan digital atau yang biasa disebut E-Library dapat diimplementasikan. Perpustakaan digital atau E-library juga diartikan sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dibaca oleh komputer sehingga sangat berbeda dengan perpustakaan lainnya yang dapat diakses jika masi terhubung dengan internet. Dalam menjalankan e-library harus memiliki kendala dalam pengembangannya agar e-library ini dapat bekerja lebih efisien dan efektif untuk kalangan pelajar.

Kata Kunci: Perpustakaan Digital, perpustakaan, E-library, library.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya keperluan membaca di dunia ini sangat diperlukan sehingga keberadaan perpustakaan sangatlah mempunya peran penting.di sisi lain perpustakaan menjadi sadar pedoman seseorang untuk mempunyai perilaku baik serta mempunyai moral dan etika yang baik.kemampuan membacayang dimilki oleh setiap individu harus dimanfaatkan dengan baik sehingga individu tersebut dapat membangun dasar-dasar kepribadian yang baik pula.
Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang ini juga setiap lembaga yang memilki perpustakaan berlomba-lomba untuk membuat perpustakaan digital atau yang biasa dimaksud dengan e-library. Perpustakaan digilat atau e-librarty ini adalah sebuah perpustakaan yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi yang terhubung dengan internet sehingga bagi yang ingin membaca buku dapat melihat hanya dengan melalui media elektronik termasuk komputer.
Keberadaan e-library ini harus dimanfaatkan karena dapat menghemat serta mengefisiensi waktu karena hanya dengan menggunakan teknologi yang berkembang ditambah dengan adanya internet maka setiap individu dengan mudah dapat membaca serta mengetahui apa yang ada di dalam buku yang ingin dibaca tersebut.

1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada Perpustakaan digital ini akan membahas lebih dalam, yang termasuk di dalamnya :
• Pengertian Perpustakaan Digital
• Fungsi dari perpustakaan digital
• Elemen serta tahapan-tahapan perpustakaan digital
• Paradigma perpustakaan digital
• Langkah-langkah penerapan Perpustakaan Digital

1.3 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dasar yang ingin dicapai dalam penyusunan karya tulis ini adalah:
• Mengetahui bagaimana proses di dalam perpustakaan digital
• Memberikan kemudahan bagi individu yang membutuhkan.
• Menjelaskan keuntungan dari penggunaan e-library.
Sedangkan beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebagai hasil evaluasi dalam karya tulis ini, antara lain:
• Mengetahui apa saja yang menjadi masalah di dalam perpustakaan digital.
• Mengetahui apa saja fungsi dari perpustakaan digital.

1.4 Metodologi Penulisan
Dalam penulisan paper ini dipergunakan berbagai informasi pendukung berdasarkan metode studi keperpustakaan yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku yang terkait, jurnal-jurnal online yang berhubungan dengan topik E-Library, dan berbagai website yang menyediakan informasi mengenai E-Library. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber tersebut maka dibuat sebuah pembahasan tentang evaluasi penerapan E-Library di perpustakaan E-Library yang kemudian akan dibuat kesimpulan dan saran untuk pengembangan yang akan datang.

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perpustakaan
Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Menurut Sulistyo-Basuki (Basuki, 1991) Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.
Jadi kesimpulannya, Perpustakaan adalah sebuah tempat yang telah dibangun untuk menyimpan buku dan catatan/karya cetak secara profesional dengan guna membantu pembaca mendapatkan informasi dan buku bacaan tersebut bukan untuk dijual.

2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
1. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik
3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
5. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa
6. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

Murjopranoto dalam Sumarji (Sumarji, 1998) mengatakan dengan jelas bahwa perpustakaan mempunyai berbagai fungsi yang antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mempertinggi kebudayaan
2. Untuk menambah pengetahuan
3. Untuk dokumentasi
4. Untuk penerangan (misalnya peraturan pemerintah, perundang-undangan).
5. Untuk memungkinkan research(penelitian) bahan-bahan yang berguna, misalnya laporan, statistik, peta) dan lain-lainnya.
6. Untuk rekreasi(hiburan), dengan menyediakan buku-buku cerita.
7. Untuk memberikan inspirasi.

2.3 Pengertian Perpustakaan Digital
Keputusan Presiden RI Nomor 11 mengungkapkan bahwa perpustakaan digital adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai kegunnan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional.
Herlandi (herlandi, 2009) mengungkapkan bahwa Digital adalah pengambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on. Semua system komputer menggunakan system digital sebagai basis datanya.
Perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis perpustakaan tersendiri, akan tetapi merupakan pengembangan dalam sistem layanan perpustakaan, dimana didalam sistem tersebut secara fisik tidak tampak sumber informasi atau koleksi bahan pustaka, oleh karena itu informasi tersebut bentuknya telah diubah menjadi digital (Supsiloani, Juni 2006).
Perpustakaan digital adalah solusi yang sangat tepat dalam perkembangan teknologi informasi sekarang ini. Berbagai keuntungan yang ditawarkan, yaitu kemudahan akses yang tak terbatas dimana saja, online 24 jam, tidak perlu menunggu ketersediaan buku, ketersediaan akan referensi yang representatif dan proporsional (Ongowarsito, Januari 2008).
Menurut Digital Library Federation, perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan bisa diakses dengan komputer.
Kesimpulannya, perpustakaan digital adalah proses mengganti perpustakaan cetak menjadi perpustakaan digital dengan mengubah karya-karya tulis yang tercetak menjadi digital atau file-file yang disimpan disebuah database dari organisasi yang telah melalukan proses tersebut.

2.4 Perubahan Paradigma dari Perpustakaan Tradisional ke Perpustakaan Digital
Saat pengembangan layanan perpustakaan (tradisional) menuju perpustakaan digital(e-library), akan terjadi paradigma, seperti dibawah ini (Ishak, Des. 2008):

2.5 Fitur Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital memiliki beberapa fitur sebagai berikut (Winarko, 2009):
1. Fitur Keanggotaan
Fitur ini merupakan fitur yang membatasi pengguna terdaftar dengan pengguna lainnya. Pengguna yang merupakan anggota perpustakaan mendapat keuntungan dapat mengakses semua informasi yang tersedia di perpustakaan
2. Fitur Pencarian
Fitur pencarian memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memperoleh informasi secara cepat dengan menggunakan mesin pencari yang tersedia
3. Fitur Link atau Pranala
Fitur ini menghubungkan pengguna yang sedang menjadi tamu suatu perpustakaan digital ke perpustakaan digital/situs web lainnya.
4. Fitur Dwi Bahasa
Fitur dwi bahasa memberikan kemudahan akses bukan saja bagi pengguna perpustakaan domestik yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia, tetapi juga pengguna internasional untuk mengakses dan memanfaatkan informasi yang tersedia dalam perpustakaan tersebut
5. Fitur Articel
Fitur artikel pada perpustakaan digital bervariasi, mulai dari artikel yang sifatnya populer seperti warta hingga yang sifatnya ilmiah seperti hasil penelitian.
6. Folder dan Arsip
Dalam perpustakaan digital, folder atau arsip digunakan untuk memindahkan file atau artikel yang biasanya bukan file terkini.

2.6 Langkah Persiapan Menuju Perpustakaan Digital
2.6.1 Memilih format Perpustakaan Digital
Pemilihan bentuk perpustakaan digital yang akan disiapkan sangat erat hubungannya dengan ketersediaan sarana yang dimiliki. Kegiatan pada komputer pengelola meliputi pembuatan database, entri data, pembuatan katalog elektronis dan kegiatan yang menunjang administrasi perpustakaan. Sedangkan kegiatan pada komputer pengguna adalah untuk menyediakan sarana penelusuran dan kegiatan pemindahan file hasil penelusuran. Untuk menunjang perpustakaan digital ada beberapa alternatif penggunaan komputer yaitu (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012):
1. File Disimpan di harddisk
• Semua file digital disimpan dalam harddisk, konsekuensinya harddisk harus memiliki space yang besar
• Semua file dalam harddisk dilink ke database
• Komputer yan digunakan standalone, yaitu tidak terkoneksi ke jaringan, pengguna dapat langsung melihat artikel fullteksnya dari database hanya dengan mengklik ikon fullteks.
2. File disimpan pada CD-ROM
• Semua file digital disimpan dalam CD- ROM,
• Semua file dalam CD-ROM dilink ke database. Konsekuensinya harus ada field dalam database / informasi yang menyatakan bahwa artikel tertentu terdapat pada CD-ROM nomor tertentu,
• Komputer yang digunakan standalone, yaitu tidak terkoneksi ke jaringan, pengguna dapat langsung melihat artikel fullteksnya dari database hanya dengan mengklik ikon fullteks.
3. File Digital disimpan dalam Server
• Semua file digital disimpan dalam hardisk server.
• Semua file dalam harddisk dilink ke database.
• Komputer yang digunakan adalah jaringan LAN (Local Area Network), yaitu ada komputer server dan komputer terminal.

2.6.2 Persiapan Dokumen yang akan dialihmediakan
Ada beberapa cara proses digitasi yang dapat dilakukan, oleh karena itu dalam merencanakan kegiatan digitasi selain perlu adanya identifikasi jenis koleksi yang akan didigitasi juga perlu dilakukan identifikasi terhadap keberadaan bahan publikasi. Apakah sebuah publikasi tertentu tersedia atau tidak bahan mentahnya dan dalam format apa? Apakah format word(.doc), pagemaker (pmg), atau yang lainnya (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012).

2.6.3 Persiapan Software dan Hardware yang diperlukan
Perangkat keras(hardware) yang diperlukan dalam kegiatan digitasi antara lain (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012):
• Komputer pengolah.
• CD-ROM.
• CD writer drive.
• CD reader drive.

2.6.4 Pelaksanaan Digital
Pada dasarnya semua artikel yang diketik dengan computer adalah artikel digital yang dapat digunakan untuk kepentingan pusdokinfo. Namun file tersebut apabila masih dalam berformat file teks, seperti word, WS, pagemaker, atau sejenisnya maka kemungkinan pengubahan oleh pihak tertentu sangat besar. Akibatnya keotentikan.keaslian tulisan menjadi diragukan. Oleh karena itu perlu editing file digital menjadi file yang cukup aman, sehingga tidak memungkinkan orang lain melakukan editing. Format yang sampai saat ini dianggap sebagai standar untuk pengembangan perpustakaan digital adalah format PDF (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012).
Digitasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Scanning dari dokumen tercetak menjadi file PDF .
2. Transformasi dari file / dokumen terkomputasi menjadi file PDF.

2.7 Elemen Utama dalam Perpustakaan Digital
Suchayo dan Ruldeviyani (Sucahyo & Ruldeviyani, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga elemen utama yang diperlukan dalam pengembangan system informasi, yaitu Hardware,Software dan Brainware (Manusia), Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:
o Web server
Pusat yang melayani permintaan web page dari para pengguna di internet.
o Database server
Database server adalah pusat dari Perpustakaan Digital dalam artian Database server adalah tempat di mana koleksi-koleksi yang ada di Perpustakaan Digital disimpan.
o FTP Server
FTP server melayani proses di mana pengguna di Perpustakaan Digital melakukan kirim atau menerima berkas melalui jaringan internet.
o Mail Server
Server dimana menyediakan pelayanan segala sesuatu yang berkaitan dengan e-mail.
o Printer Server
Server yang menyediakan permintaan percetakan, mengatur antriannya serta memprosesnya.
o Proxy Server
Perangkat yang digunakan untuk mengatur keamanan dalam Perpustakaan Digital.

2.8 Keunggulan dan Masalah dalam Perpustakaan Digital
Dengan adanya Perpustakaan Digital dapat memudahkan pengguna dalam proses belajar maupun mecari Informasi yang dibutuhkan.
Terdapat beberapa keunggulam dalam Perpustakaan Digital, yaitu:
o Akses secara Realtime
Dengan adanya Perpustakaan Digital pengguna dapat mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan dimanapun, kapanpun.
o Cost Efective
Mendigitalkan buku-buku atau dokumen lebih murah daripada harus membeli buku ataupun dokumen baru.
o Keamanan
Dalam perpustakaan digital lebih mudah mencegah tindakan duplikasi ataupun plagiat.
Contoh: penyimpanan dokumen dengan menggunakan format PDF sehingga dengan menggunakan format PDF, pengguna hanya bisa membaca tanpa bisa mengedit isinya.
o Publikasi Karya Secara Global
Dengan bantuan internet Karya-karya yang ada dapat dipublikasikan secara global dengan waktu dan biaya yang efisien.

Masalah yang ada di dalam perpustakaan digital, sebagai berikut:
o Kemampuan dalam menentukan biaya
Biaya dalam membangun insfrakstruktur teknologi informasi membuhtuhkan biaya yang tinggi.
o Masalah Hak Cipta
Tidak semua pengarang mengijinkan karyanya di digitalkan, tentu ada beberapa pengarang akan berpikir tentang Bayaran yang akan diterimanya atas karyanya.
o Masyarakat yang belum mengenal teknologi
Perkembangan teknologi sangat pesat di kota dan daerah metropolitan yang sudah maju, namu bagaimana dengan pelosok-pelosok negri, tentu masih banyak terdapat masyarakat yang belum mengenal teknologi dan bagaimana mengoperasikannya.


BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Universitas Gundarma
Pada tahun 1981an, Sekelompok ahli ilmu komputer di Indonesia mendirikan pusat pendidikan komputer yang berbentuk akademik dengan nama Akademi Sains dan Komputer. Kuliah pertama Akademi Sains dan Komputer diikuti oleh 94 orang mahasiswa.
Pada Tahun 1984 – 1985 Secara resmi wadah akademi ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG) – sebuah nama yang memiliki 2 arti yaitu nama arsitek ternama yang membangun candi Borobudur dan mencerminkan bakti kepada masyarakat dalam wujud guna dan darma. Peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus baru STKG Gunadarma dengan areal seluas 1 hektar di kawasan Srengseng, Pondok Cina, Depok.
Pada akhir tahun 1985 STKG mendapat status terdaftar diperoleh STMIK Gunadarma melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0424/0/1985 dimana STMIK Gunadarma mengasuh dua jenjang pendidikan yaitu Program Pendidikan Strata Satu (S1) dan Strata Nol (D3), sedang jurusan yang dimiliki adalah jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Komputer.
Pada tahun 1987an Peresmian kampus baru STMIK Gunadarma yang terletak di Srengseng, Pondok Cina, Depok. Wisuda perdana STMIK Gunadarma yang diikuti oleh 10 orang Sarjana Komputer bertempat di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Setelah STMIK Gunadarma menjadi Perguruan Tinggi Swasta pertama di Indonesia yang mengikuti ujian negara dengan sistem kredit semester. Lulusnya seorang mahasiswa Gunadarma dalam ujian negara berarti ia akan memperoleh Ijazah Sarjana Komputer Negara yang nilainya sama dengan ijazah Sarjana Perguruan Tinggi Negeri.
4 Januari 1988 – Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.006/0/1988 STMIK Gunadarma memperoleh status diakui, status tertinggi untuk sekolah tinggi komputer saat itu.
Pada tahun 1989an STMIK Gunadarma mengadakan Open House ’89 dan seminar dengan tema “Pengembangan Aplikasi Komputer” yang dibuka oleh Direktur Perguruan Tinggi Swasta Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Dr.Yuhara Sukra.
Pada 19 Maret 1992 – Status disamakan diberikan kepada Jurusan Teknik Informatika STMIK Gunadarma jenjang S1, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendididkan dan Kebudayaan No.58/DIKTI/Kep 92.
STMIK Gunadarma terakreditasi berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.263/DIKTI/Kep/1993 untuk menyelenggarakan program pendidikan Pasca Sarjana dibidang Sistem Informasi Pada tanggal 10 Mei 1993.
3 April 1996 – STMIK dan STIE Gunadarma dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 92/Kep/Dikti/1996, dengan menaungi 8 fakultas yaitu Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Dokter Teknologi Informasi, Fakultas Dokter Ilmu Ekonomi, Fakultas Teknik Perencanaan, Fakultas Psikologi dan Fakultas Sastra.

3.2. Pelaksanaan E-Library Pada Universitas GUNADARMA
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang akam bisa membawa suatu perubahan didalam berbagai sector, termasuk dunia perpustakaan, dan pemanfaatan ICT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional yang telah memberikan suatu perubahan besar didunia perpustakaan. Perkembangan dari penerapan ICT itu sendiri dapat diukur dengan telah diterapkannya sebagai sistem indormasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library).
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang menyelenggarakan pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan berbagai jenis bahan pustaka, dikelola secara sistematis untuk digunakan sebagai informasi bagi pemakai perpustakaan.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat tidak hanya memberi dampak kepada dunia perangkat elektronik saja namun juga merambah ke dunia perpustakaan sehingga dikenal istilah perpustakaan digital atau e-library yang merupakan sebuah perpustakaan yang memberikan proses layanan dan mengelola data-datanya menggunakan teknologi yang ada. Secara garis besar, perpustakaan digital menandakan bahwa umumnya koleksi yang dimiliki berupa data digital dan disertai dengan teknlogi atau fitur-fitur tertentu yang akan memudahkan pengunjung perpustakaan untuk mencari data-data.
Sejauh ini, perpustakaan digital telah berkembang dengan pesat, hamper setiap perpustakaan daerah maupun perpustakaan yang dimiliki oleh institusi tertentu seperti universitas telah menerapkan konsep e-library. Salah satu contoh yang baik mengenai penerapan sistem e-library adalah Universitas GUNADARMA.

3.3. Tujuan Perpustakaan Digital Universitas Gunadarma
Tujuan yang didapat oleh Universitas Gunadarma dalam menggunakan perpustakaan digital ini sangatlah banyak karena internet sangat luas, pencarian jurnal-jurnal dan karya tulis dapat dicari dan didapatkan dari salah satu e-librarynya.

3.4. Permasalahan
Didalam mengembangkan perpustakaan digital, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perpustakaan Universitas GUNADARMA adalah mengindentifikasikan permasalah serta memahami karateristikyang ada.
Permasalahan serta karateristik yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas GUNADARMA sebagai berikut :
• Dari segi pengelolaan, koleksi buku di UG pada khususnya hasil karya sivitas akademik masih tersedia dalam bentuk hardcopy, hal ini menyebabkan perpustakaan UG memerlukan ruang penyimpanan untuk buku-bukunya tersebut. Hal ini menyebabkan penelusuran kurang efektif dan efisien.
• Dari segi pengguna perpustakaan, tidak jarang banyak yang kesulitan didalam mengetahui status koleksi pustaka yang ada di perpustakaan tersebut.

3.5. Fitur E-Library Pada Universitas Gunadarma
1. Home
Halaman awal yang berisi informasi tentang resensi – resensi buku atau kunjungan yg dilakukan pengurus perpustakaan UG.
2. Profil
Berisi profil perpustakaan, tujuan perpustakaan, sejarah berdirinya perpustakaan, dan struktur organisasi perpustakaan UG.
3. Layanan
Berisi layanan – layanan perpustakaan yang berupa keanggotaan, peminjaman bahan pustaka bagi anggota, administrasi, kunjungan ruang referensi, serta waktu layanan jika yang bersangkutan belum mengerti tentang layanan tersebut.
4. Koleksi
Berisi koleksi buku yang tersedia pada perpustakaan online ini yang dibedakan berdasarkan fakultas.
5. Peraturan
Berisi peraturan yang ditujukan kepada si pemakai sebagai pedoman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.
6. Petunjuk
Berisi petunjuk – petunjuk yang dibutuhkan pemakai perpustakaan.
7. Standar Operasional Prosedur
Berisi prosedur untuk menunjang petunjuk dan peraturan yang tersedia.

3.6. Koleksi E-Library Universitas Gunadarma
• Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur para pembaca.
• Disertasi
Karya tulis ilmiah resmi dari seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan program study S3-nya.
• Journal
Jurnal merupakan artikel yang diterbitkan secara berkala, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review atau penelaahan sejawat.
• Karya Ilmiah (Paper)
Paper adalah laporan yang tertulis dan diterbitkan. Dimana biasany memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang maupun sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukukan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
• Skripsi
Skripsi adalah istila yang digunakan di Indonesia, dimana biasanya digunakan untuk mengilustrasikan sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis dan disusun oleh penelitian para sarjana S1.
• Thesis
Biasany ditulis tesis, tesis adalah suatu karya ilmiah yang dirancang dan ditulis didalam rangka penyelesaian studi strata 2(S2) yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna mendapatkan gelar Magister. Biasany pembahasan yang ada didalam tesis ini lebih kearah pengungkapan persoalan ilmiah tertentu dan mencari cara pemecahannya secara analisis kritis.

3.7. Kelebihan dan kekurangan E-Library UG
Kelebihan dari Perpustakaan Digital Universitas Gunadarma sebagai berikut:
1. Dapat diakses darimanapun, hanya memerlukan koneksi internet.
2. Dapat digunakan sebagai bahan belajar mengajar.
3. Menyediakan informasi yang baru-baru ini akan dilakukan, mengenai seminar dan pertemuan yang akan berlangsung di UG.
4. Menyediakan informasi yang cukup bermanfaat bagi pengguna pada saat menyelusuri dan mencari informasi yang diinginkan.
5. Menyediakan berita up-to-date yang sedang terjadi di UG.
6. Tersedia jurnal-jurnal dari berbagai fakultas dan jurusan yang ada di UG.
7. Terdapat menu search yang dapat digunakan untuk mencari buku, jurnal, skripsi, download template sidang yang ada di UG.
8. Terdapat menu petunjuk penulisan yang cukup berguna bagi mahasiswa dalam menulis thesis, paper, dan yang lainnya.

Dari banyaknya kelebihan E-Library yang ada di Universitas Gunadarma, tentu saja terdapat kekurangan, antara lain:
1. Meskipun dapat diakses dengan mudah, tetapi ada beberapa data atau arsip digital dari jurnal, skripsi, paper, dan ebook yang tidak dapat diakses dengan fitur full text.
2. Pengaksesan perpustakaan digital UG. Terkadang jika kita ingin mengakses data dari perpustakaan tersebut, kita mengalami kesulitan dikarenakan terdapat gangguan dijaringannya.
3. Tampilan homepage dari perpustakaan digital UG terlalu kaku, hal ini disebabkan penyusunan artikel-artikel dan penempatan menu-menu yang kurang tepat.
4. Ada Beberapa koleksi arsip skripsi, thesis dan jurnal tidak dapat diakses oleh pengguna luar atau pengguna selain civitas akademika UG.

Gambar 3 Halaman Search dari situs Perpustakaan Universitas Gunadarma


BAB 4
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari paper diatas, maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
• Penerapan E-Learning di perpustakaan Universitas Gunadarma belum mencapai hasil yang maksimal didalam pelaksaannya dikarenakan masi terdapat banyak kelemahan yang diakibatkan dari perubahan dari library ke e-Library.
• Meskipun peneraan E-Library di UG mempunyai banyak dampak positif dan negatifnya, akan tetapi E-Library tersebut sudah layak digunakan oleh khalayak ramai.
• Pada awalnya library yang diterapkan di Universitas Gunadarma hanya digunakan oleh mahasiswa UG, tetapi setelah diterapkannya E-Library ini, perpustakaan UG dapat terkenal dimasyarakat karena menyediakan banyak karya tulis secara online.

4.2 Saran
Penerapan E-Library di Universitas Gunadarma akan dapat berjalan dengan baik dan lancar jika pihak yang mengelola dan pelajar yang menggunakannya membantu melakukan maintenance dan penambahan fitur-fitur yang baik dan berguna kedepannya.


Daftar Pustaka
Basuki, L. S. (1991). Pengantar Ilmu Peprpustakaan. Indonesia: Gramedia Pustaka.
Februariyanti, H., & Zuliarso, E. (Juli 2012). Rancangan Bangun Sistem Perpustakaan untuk Jurnal Elektronik. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Vol.17, No.2, 126 – 127.
Ishak. (Des. 2008). Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.4, No.2, 88.
Ongowarsito, H. (Januari 2008). Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan: Digital Library Sebagai Solusi Keterbatasan Informasi. Jurnal Piranti Warta Vol.11 No.1, 117.
Sucahyo, Y., & Ruldeviyani, Y. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Wiley.
Sumarji. (1998). Perpustakaan Organisasi dan tata kerjanya. Yogyakarta.
Supsiloani. (Juni 2006). Perpustakaan Digital sebagai Wujud Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol 2, No.1, 35.
Wang, A. H. (2003). The Impact of information technology on library operations in the past three decades and what to anticipate for the future. CALA Mid-West Annual Report.
Winarko, B. (2009). Perpustakaan Digital Di Indonesia Dan Fitur-fitur Yang Tersedia. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.18 No.2, 46 – 48.

Referensi:
Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hal. 41 – 42

Posted in Topik-topik Lanjutan Sistem Informasi | No Comments »

Penerapan E-Learning pada EDMODO

April 13th, 2014 by Vinsen Sius

TUGAS PAPER
TOPIK – TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Penerapan E-Learning pada EDMODO

Kelas : 06PDM
Vinsen Sius 1501169801

Universitas Bina Nusantara
Jakarta

ABSTRAK
E-Learning merupakan sebuah bentuk teknologi informasi yang dimana diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-learning merupakan dasar dari pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kegiatan e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual.
Saat ini terdapat berbagai aplikasi open source yang digunakan didalam e-learning sebagai platform yang sederhana sampai komplek, yang gratis sampai berbayar, dan self-hosted sampai yang vendor hosted.
E-Learning terus berkembang sejalan dengan perkembangan TIK, dimana konsep E-Learning 1.0 mengalami perbaikan dan diberi nama E-Learning 2.0. Perkembangan konsep ini terutama dijumpai dalam bentuk komunikasi pada proses yang disediakan, jenis media yang digunakan dan peran pengajar dan mahasiswa atau murid dalam proses belajar mengajar tersebut.

Kata Kunci: pembelajaran elektronik, E-learning

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) yang ada saat ini memberikan kontribusi dalam pengembangan bidang pendidikan khususnya di perguruan tinggi. Proses yang paling utama adalah  proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang bersifat konvensional, dimana dosen dan mahasiswa melakukan kegiatan tatap muka di ruang kelas seringkali mengalami berbagai kendala khususnya dalam waktu maupun tempat. Untuk mengatasi kendala tersebut maka dikembangkan proses pembelajaran jarak jauh, dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan bentuk e-learning, maka masalah jarak, waktu, dan tempat yang dijabarkan diatas dapat diselesaikan sehingga para pelajar tidak perlu melakukan tatap muka di ruang kelas.
Untuk membangun e-learning ini, tentu saja memerlukan software. karena software dapat diatur sesuai dengan kebutuhan kita.

1.2    Ruang Lingkup
Pembahasan berfokus pada penerapan atau penggunaan Aplikasi open source didalam e-learning yang dimana open source software adalah aplikasi yang digunakan untuk membangun e-learning tersebut.

1.3    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan dalam paper ini adalah agar kita dapat menjelaskan dan mengerti tentang:
A.    Sejarah e-learning
B.    Definisi/pengertian e-learning
C.    Perkembangan e-learning
D.    Keuntungan dan kerugian menggunakan e-learning
E.    Kendala-kendala e-learning
F.    Faktor-faktor yang harus dilihat sebelum menerapkan e-learning
G.    Platform-platform e-learning
H.    Fitur e-learning

1.4    Manfaat Penulisan
Manfaat yang didapat dari penelitian mengenai e-learning ialah pembaca dapat mengetahui apa yang disebut e-learning dan kelebihan dari e-learning, memungkinkan pelajar ikut serta dalam e-learning.

1.5    Metodologi Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, dipergunakan berbagai informasi pendukung berdasarkan metode-metode studi keperpustakaan yang diperoleh melalui beberapa sumber seperti jurnal, skripsi, makalah, buku-buku penunjang, situs yang menyediakan informasi mengenai e-learning, dan dari berbagai informasi yang didapat ini akan dibuat sebuah pembahasan tentang situs e-learning yakni edmodo.com

1.6    Sistematika Penulisan
Karya ilmiah ini terdiri dari beberapa bab pembahasan, yaitu:
BAB 1: PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelas mengenai pemahaman tentang e-learning secara umum, yang terdiri atas latar belakang, ruang lingkup, masalah, tujuan penulisan, manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori umum hingga teori khusus yang dijadikan sebagai dasar pengetahuan untuk memahami definisi, pengertian, manfaat, kendala-kendala, Keuntungan dan kerugian.
BAB 3: PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan pembahasan tentang penerapan e-learning yang ada di EDMODO.COM.
BAB 4: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan memaparkan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran dari penulis mengenai e-learning.

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.    Sejarah E-Learning
E-learning pertama kali dikembangkan oleh Universitas Illinois Urbana Champaign pada saat itu digunakan sistem instruksi berbasis komputerisasi, komputer yang digunakan saat itu adalah PLATO. Pada tahun 1990an, muncul konsep Computer Based Training(CBT). Konsep CBT berkembang era 1990 dimana E-Learning sudah dalam bentuk  software yang berjalan pada PC. Materi CBT sudah berbentuk teks ataupun multimedia (kombinasi teks, audio, dan video).
Tahun 1994 CBT semakin diterima oleh masyarakat luas, oleh karena itu muncullah developer-developer ynag mengembangkan software E-Learning dan memproduksinya secara massal baik komesial maupun non komersil, namun pada CBT, komunikasi hanya dapat berjalan satu arah, misalnya pelajar hanya bisa mengakses aplikasi yang berada dalam CBT.
Pada tahun 1997 muncul konsep pembelajaran LMS atau Learning Management System dimana LMS ini merupakan sistem yang digunakan untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan. Software LMS bertugas untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur kolaborasi secara online.
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
2.2.    Definisi E-Learning
E-Learning merupakan singkatan dari Electronic Learning, dimana merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya.
Menurut Koran, Jaya Kumar C.(Koran, 2002), e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik seperti LAN, WAN, atau internet untuk menyampaikan isi dari pembelajaran, interaksi maupun pengarahan bimbingan.
Menurut Darin E. Hartley (Hartley, 2001) e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lainnya.

2.3.    Perkembangan E-learning
Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, konsep dari e-learning juga mengalami evolusi. Pada awal 1960, Prof. Patrick Suppes dan Richard C. Atkinson dari Stanford University mengembangkan Program edukasi dengan menggunakan bagi sekolah dasar. Dengan adanya internet dan ditemukannya web, email, dll, pada tahun 1993 William D Graziadei menjelaskan penggunaan email sebagai media pembelajaran online, berkembang hingga pada tahun 1997, beliau mengeluarkan publikasi yang menjelaskan strategi pengembangan materi dan menejemen untuk sistem edukasi yang berbasis teknologi. E-learning berkembang hingga saat ini, dimana terdapat banyak teknologi yang mendukung untuk proses pembelajaran, seperti blogs, e-Portofolio hingga virtual classroom.
Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0. Web 2.0 adalah sebuah istilah yang dikeluarkan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004. Sebelum menuju ke E-Learning 2.0, telah digunakan konsep E-Learning 1.0 (primitive) yang merupakan Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa dengan menggunakan teknologi Internet. Peran siswa dalam pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas.Kemudian tugas dievaluasi oleh guru.Sebaliknya, e- learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social networking).

Gambar 2.1  Perbedaan E-Learning 1.0 dan E-Learning 2.0

2.4.    Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan e-Learning
Dari berbagai macam e-learning yang ada, tentu saja kita tidak lepas dari kekurangan dan keuntungan yang terjadi saat menggunakan e-larning.
Beberapa keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut:
1.    Mengurangi biaya perjalanan.
2.    Menghemat waktu proses belajar mengajar.
3.    Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
4.    Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
5.    Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.

Beberapa kekurangan yang terjadi saat menggunakan e-learning, yaitu:
1.    Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
2.    Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
3.    Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology). Tentu saja tidak semua tempat tersedia fasilitas internet maupun intranet.
4.    Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.
5.    Kurangnya penguasaan bahasa komputer yang perlu digunakan saat e-learning dilakukan.

2.5.    Manfaat E-learning
E-learning telah membantu kita dalam mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning juga mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan maupun materi, pelajar dengan pengajar maupun sesama pengajar. Dalam penerapan E-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang bahkan tidak pernah terjadi. Hal tersebut disebabkan pengambilan peran oleh komputer dan panduan-panduan elektronik yang telah dirancang oleh “contents writer”, designer e-learning maupun pemrogram komputer.
Ada beberapa manfaat yang didapat dari pembelajaran e-learning, diantaranya:
•    Dapat menjangkau peserta didik dengan jangkauan yang cukup luas.
•    Bertambahnya interaksi antara pelajar dengan pengajar atau instruktur dalam proses pengajaran.
•    Dapat belajar dimana saja dan kapan saja

Manfaat e-learning terdapat 2 sisi sudut pandang yang berbeda, yaitu:
1.    Manfaat bagi pelajar
Membantu pelajar mendapatkan bahan-bahan belajar setiap saat, kapan saja dan berulang-ulang. Pelajar juga dapat berkomunikasi dengan pengajar setiap saat melalui chatting maupun email.
2.    Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya proses belajar mengajar secara elektronik ini, para pengajar juga mendapatkan manfaat-manfaat, antara lain adalah pengajar akan lebih mudah melakukan pembaharuan topik atau materi pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan yang terjadi dan pengajar juga dapat dengan efesien mengontrol kegiatan belajar pelajarnya.

2.6.    Kendala-kendala E-Learning
Dalam penerapan E-Learning, tentu saja ditemukan kendala ataupun hambatan. Kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan e-learning, yaitu:
•    Investasi
•    Budaya
•    Teknologi dan infrastruktur
•    Desain Materi

2.7.    Faktor-faktor yang harus dilihat sebelum menerapkan E-Learning
Sebelum seseorang memilih internet untuk sebuah kegiatan belajar, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum kita memanfaatkan e-learning, yaitu:
•    Analisa Kebutuhan
Menganalisa apakah penerapan e-learning ini dibutuhkan atau tidak, jika analisa telah dilakukan dan hasilnya adalah memerlukan, maka akan dilakukan pengecekan technically feasible, misalnya apakah jaringan internet atau intranet dapat dipasang, apakah infratruktur pendukungnya tersedia(listrik, komputer, dan telepon).
•    Rancangan Instruksional
Dalam tahapan rancangan intruksional ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, seperti konten pembelajaran dan satuan analisis pembelajaran, learner analysis, context analysis, instructional analysis, construct criterion test items, dan select instructional strategy.
•    Tahapan Pengembangan
Tahapan pengembangan ini bisa dilakukan dengan cara mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia, karena terkadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan.
•    Pelaksanaan
Prototype yang sudah lengkap bisa dipindahkan ke komputer dengan menggunakan format seperti HTML dan Flash. Uji prototype harus dilakukan terus menerus untuk mengecek apakah bahan yang diajarkan atau ada didalamnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri ataupun untuk mengecek bagaimana penggunakaan course tool yang ada dengan benar dan baik.
•    Evaluasi
Sebelum program yang telah selesai dirancang digunakan, kita harus mencari beberapa orang sebagai sampel untuk melakukan evaluasi

2.8.    Learning Management System
LMS adalah suatu sistem yang telah dikembangkan untuk mendukung lingkungan belajar dan mengajar yang berbasis web, LMS juga biasanya diartikan sebagai aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan ‘’online’’, program e-learning dan isi pelatihan.
Sebuah LMS yang kuat harus bisa melakukan hal berikut:
1.    menggunakan layanan ‘’self-service’’ dan ‘’self-guided’’.
2.    mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat dan benar.
3.    mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis ‘’web scalable’’.
4.    mendukung portabilitas dan standarisasi.
5.    personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.

2.9.    Fitur-fitur Learning Management System
LMS menyediakan kemampuan bagi para pengajar untuk membangun website yang dinamis untuk mendukung lingkungan belajar mengajar yang baik bagi pelajar. LMS umumnya menyediakan beberapa fitur, diantaranya:
•    Menejemen dari perkuliahan, seperti hak akses user ke suatu mata kuliah, dapat sebagai pengajar, murid atau coordinator mata kuliah; tenggang waktu perkuliahan, materi perminggu, dll.
•    Menyediakan pelaporan aktivitas dan nilai dari murid.
•    Media komunikasi antara pengajar dengan murid, dalam bentuk forum, chat, blog dan wiki.
•    Menyediakan sarana pengumpulan tugas, quiz dan ujian.
•    Menyediakan data repository materi mata kulaih yang sedang diambil

2.10.    Platform-platform E-learning
Seiring berkembangnya teknologi dan E-learning, saat ini tersedia begitu banyak jenis platform e-learning yang ditawarkan, mulai dari sederhana sampai komplek, dari gratis sampai berbayar, dari self-hosted sampai vendor hosted, dan dari buatan anak negeri sampai luar negeri. Setiap platform tersebut membawa kekurangan dan kelebihan masing-masing yang tentunya platform tersebut memiliki satu tujuan yang sama yaitu bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, berbagi bahan ajar, diskusi, test, chat, dan lain-lain.
Platform E-learning yang berbasis Open Source (self-hosted), yaitu:
•    Moodle
•    Claroline
•    Dokeos
•    LMS Joomla
•    Atutor
•    Docebo

Perbandingan dari masing-masing platform LMS diatas dapat dilihat disini:

Gambar 2.2 Perbandingan platform-platform open source

Selain platform yang berbasis open source, terdapat juga platform yang berbasis vendor hosted. Diantaranya, yaitu:
•    Edmodo
•    Schoology
•    Quick Lessons
•    Edu 2.0

2.11.    Fitur E-learning
E-learning memiliki berbagai fitur-fitur diantara lain:
•    Konten yang relevan dengan tujuan belajar.
•    Menggunakan metode instruksional
•    Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.
•    Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur ataupun belajar secara individu
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1    Overview mengenai E-Learning
E-Learning merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan TTI(Teknologi telekomunikasi dan informasi), misalnya internet, video/audiobroadcasting, audio conferencing, CD-ROOM(secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual karena kegiatan e-learning lebih bersifat dekokratis dibandingkan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak ada rasa khawatir maupun ragu-ragu dalam mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengawati yg biasanya mungkin akan memberikan kritikan, cemooh atau meremehkan pertanyaan maupun pernyataan yang diberikan.

3.2    Penerapan E-Learning di dunia Nyata
Edmodo.com adalah layanan gratis yang memungkinkan guru dapat menciptakan dan memelihara komunitas kelas mereka sendiri dengan aman. Edmodo digunakan untuk berbagi konten pendidikan, mengelola proyek,mengelola tugas, menangani pemberitahuan setiap aktifitas, melakukan kuis dan acara, dan memfasilitasi secara penuh terhadap keterlibatan pengalaman belajar antar siswa di kelas juga siswa lainnya dalam jaringan belajar professional.
Pada tahun 2008, Nicolas Brog dan Jeff O’Hara mendirikan Edmodo. Edmodo adalah sebuah platform Microblogging yang secara khusus dikembangkan dan dirancang untuk digunakan oleh guru dan siswa dalam suatu ruang kelas. Edmodo menyediakan cara yang aman dan mudah untuk berkomunikasi dan berkolaborasi antara siswa dan guru, berbagi konten berupa teks, gambar, links, video, maupun audio. Edmodo bertujuan untuk membantu pendidik memanfaatkan fasilitas social networking sesuai dengan kondisi pembelajaran di dalam kelas.
Dapat kita simpulkan bahwa Edmodo adalah sebuah platform web dengan menggunakan konsep social networking berbasis Microblogging yang dikhususkan untuk membangun lingkungan belajar online yang aman dan nyaman untuk berbagi data, informasi dan juga konten-konten pendidikan baik berupa tulisan,dokumen, video, audio, foto, kalender, link yang dapat dibagikan baik oleh guru maupun siswa danjuga konten khusus berupa nilai, kuis, acara kegiatan, penugasan dan poling yang hanya dapat dibagikan oleh guru.
Di Edmodo, pengajar berada di tengah-tengah jaringan yang kuat yang menghubungkan pengajar dengan pelajar, administrator, orangtua/wali, dan penerbit maupun buku. Jaringan ini merupakan permukaan sumber daya terbaik di dunia dan alat-alat, yang menyediakan blok bangunan pendidikan yang berkualitas tinggi. Edmodo memudahkan untuk melacak kemajuan siswa/mahasiswa. Semua nilai dan rencana belajar ditugaskan atau diberikan melalui Edmodo disimpan dan mudah diakses. Guru/dosen bisa mendapatkan masukan dari ruang kelas melalui reaksi pelajar untuk kuis, tugas, dan posting diskusi yang menangkap pemahaman, kebingungan, atau kefrustrasian pelajar.

Gambar 3.1 Halaman utama setelah login di edmodo.com

Edmodo menggunakan desain yang mirip dengan sosial media Facebook, dan menyediakan pengajar dan pelajar tempat yang aman untuk menghubungkan, berkolaborasi dan berbagi konten. pengajar juga dapat mengirim nilai, tugas dan kuis untuk pelajar. pelajar dapat mengajukan pekerjaan rumah dan melihat nilai-nilai mereka dan komentar pengajar mungkin telah diposting tentang tugas mereka. pengajar juga dapat membuat jajak pendapat dan topik posting untuk diskusi di kalangan para pelajar. Setelah setiap periode kursus selesai, pengajar menutup keluar jaringan dan menciptakan yang baru untuk kursus berikutnya. Seiring dengan skenario pembelajaran yang tercantum di atas, pendidikan situs jejaring sosial, seperti Edmodo, menawarkan kesempatan unik untuk terhubung dengan siswa dan membantu mereka menciptakan norma-norma dan merefleksikan bagaimana tindakan online yang berbeda akan diinterpretasikan. Edmodo menawarkan pendidik mempunyai kesempatan untuk memulai dialog yang memenuhi siswa/mahasiswa dengan pengalaman mereka untuk memeriksa secara kritis penggunaan jaringan sosial dan etis penggunaan media dan format online.
Dalam upaya untuk mencegah orang luar bergabung dengan jaringan sekolah/kampus, Edmodo menyediakan kode khusus untuk sekolah/kampus dan kelas. Kode-kode ini diberikan kepada siswa/mahasiswa dan diperlukan untuk bergabung dengan kelompok. Perusahaan ini baru-baru ini meningkatkan keamanan layanan Edmodo dengan menerapkan perlindungan injeksi SQL untuk mencegah akses tidak sah ke sumber daya website dan database.
Edmodo menyediakan 4 pilihan fitur untuk mendaftar:
1. I’m a Teacher : untuk guru
2. I’m a Student : untuk murid
3. I’m a Parent : untuk orang tua
4. School&District

Gambar 3.2 Halaman depan edmodo.com

3.3    Fitur-fitur yang terdapat di EDMODO
Edmodo memiliki fitur yang dikhususkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Edmodo mengklasifikasikan fiturnya berdasarkan pengguna yaitu guru dan siswa. Dibawah ini adalah fitur yang disediakan di Edmodo:
•    Assignment
Assignment digunakan oleh guru untuk memberikan penugasan kepada siswa secara online. Fitur ini dilengkapi dengan waktu deadline danfitur attach file sehingga siswa dapat mengirimkan tugas dalam bentuk file secara langsung kepada guru.
•    File and Links
Pada fitur ini guru dan siswa dapat mengirimkan pesan dengan melampirkan file dan link pada grup kelas, siswa atau guru lainnya. File yang dilampirkan berlaku untuk semua jenis ekstensi seperti .doc, .pdf, .ppt, .xls, dll.
•    Quiz
Quiz digunakan untuk memberikan evaluasi secara online baik berupa pilihan ganda, isian singkat, maupun soal uraian. Quiz hanya dapat dibuat oleh guru, sedangkan siswa hanya mengerjakannya saja. Didalam fitur ini, dilengkapi dengan batas waktu pengerjaan, informasi tentang kuis yang akan dibuat, judul kuis dan tampilan kuis. Perhitungan skor pada setiap butir soal quiz dilakukan secara otomatis untuk jenis pertanyaan pilihan ganda dan isian singkat, sedangkan untuk penskoran soal uraian harus diperiksa oleh guru terlebih dahulu.
•    Polling
Polling hanya dapat dibuat oleh guru untuk dibagikan kepada siswa. Biasanya guru menggunakan poling untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai hal tertentu yang berkenaan dengan pelajaran. Berikut dibawah ini adalah tampilan poling mengenai tanggapan siswa terhadap materi fungsi logika sebelum pembelajaran diberikan.
•    Gradebook
Fitur gradebook digunakan sebagai catatan nilai siswa. Pemberian nilai dapat dilakukan oleh guru dan dapat diisi secara manual atau secara otomatis.
•    Library
Library digunakan sebagai tempat penyimpanan berbagai sumber pembelajaran dengan konten yang beragam. Dengan fitur library, guru dapat meng-upload bahan ajar, materi, presentasi, sumber referensi, gambar, video, audio dan konten digital lainnya.Link dan File yang terdapat di Library dapat dibagikan baik kepada siswa maupun grup. Siswa juga dapat menambahkan konten yang dibagikan oleh guru ke dalam library-nya.
•    Award Badges
Fitur ini digunakan untuk memberikan suatu penghargaan baik kepadasiswa maupun kelompok. Penghargaan dapat ditentukan oleh guru itu sendiri sehingga tidak menghambat kreatifitas guru dalam memberikan penghargaan
•    Parent Codes
Fitur ini berfungsi memberi kesempatan kepada orangtua/wali masing-masing siswa dapat bergabung memantauaktivitas belajar dan prestasi putra-putrinya, guru harus mengakses kode untuk orang tua siswa dan kemudian membagikannya pada masing-masing orangtua/wali. Akses kode untuk orang tua siswa dapat diperoleh dengan mengklik nama kelas.

3.4     Kelebihan dan kekurangan EDMODO
Kelebihan Edmodo diantaranya :
1.    User Interface
User interface EDMODO mengadaptasi tampilan yang mirip dengan jejaring sosial facebook sehingga relatif mudah untuk digunakan bahkan untuk pemula yang baru mendaftar sekalipun.
2.    Compatibility
EDMODO mendukung berbagai jenis format file, seperti ppt, pptx, pdf, html, swf, dan sebagainya.
3.    Application
EDMODO tidak hanya dapat diakses melalui Komputer ataupun Laptop/Notebook, tetapi juga dapat diakses di smartphone yang OSnya berbasis Android OS.

Beberapa Kekurangan dari Edmodo, yaitu:
1.    Video Conference Not Available
Didalam website E-learning Edmodo.com belum disediakan video conference sehingga siswa cukup sulit berinteraksi dengan pengajar.
2.    Language Only in English Format
Penggunakan bahasa pemrograman yang masih berbasis inggris yang membuat pengajar dan siswa terkadang sulit dikarenakan tidak semua pengajar dan siswa bisa berbahasa inggris dengan lancar.
3.    Not Connected with other Social Networks
EDMODO tidak terintegrasi dengan berbagai jenis sosial media yang ada sekarang, seperti twitter, google+, maupun facebook.

BAB 4
Kesimpulan dan Saran
4.1     Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari paper diatas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu E-Learning merupakan singkatan dari Electronic Learning, dimana merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya.
E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik seperti LAN, WAN, atau internet untuk menyampaikan isi dari pembelajaran, interaksi maupun pengarahan bimbingan.
E-learning memiliki beberapa kelebihan yaitu Mengurangi biaya perjalanan, menghemat waktu proses belajar mengajar, fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda, dan menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).

4.2     Saran
Hendaknya bagi pengelola dan orang-orang yang ikut serta dalam pelaksanaan e-learning menggunakan pemanfaatan dari Teknologi, Informasi, dan Komunikasi(TIK) sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menanggulangi kelemahan dalam proses pembelajaran yang masi bersifat konvensional dan diharapkan terjadinya peningkatan proses pendidikan, keterampilan, dan interaksi yang terjadi antara pengajar dan pelajar.
Daftar Pustaka
Hartley, D. E. (2001). Selling E-Learning (The Astd E-Learning Series). United States: ASTD.
Koran, J. (2002). Aplikasi E-Learning dalam pengajaran dan pembelajaran disekolah malaysia. Malaysia.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Learning_Management_System
http://www.m-edukasi.web.id/2013/06/edmodo-dalam-pengajaran-dan-pembelajaran.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik

Posted in Topik-topik Lanjutan Sistem Informasi | No Comments »

Hello world!

April 13th, 2014 by Vinsen Sius

Welcome to Binusian blog.
This is the first post of any blog.binusian.org member blog. Edit or delete it, then start blogging!
Happy Blogging 🙂

Posted in Uncategorized | 1 Comment »