Saturday, April 20, 2024
Sistem Informasi

Recent Posts


Recent Comments


Archives


Categories


Meta


PENERAPAN E-LIBRARY PADA UNIVERSITAS GUNADARMA

June 9th, 2014 by Vinsen Sius

TOPIK – TOPIK LANJUTAN
SISTEM INFORMASI

PENERAPAN E-LIBRARY
PADA UNIVERSITAS GUNADARMA
Vinsen Sius 1501169801
06 PDM

Universitas Bina Nusantara
Jakarta
2013/2014
ABSTRAK

Di Era globalisasi yang sedang berkembang ini, perpustakaan digital harus dikembangkan karena dengan perkembangan teknologi yang ada sekarang sangat mudah untuk mengimplementasikannya. Perpustakaan digital sudah menjadi suatu sarana belajar yang dapat digunakan untuk mencari informasi melalui akses internet, maka perpustakaan digital atau yang biasa disebut E-Library dapat diimplementasikan. Perpustakaan digital atau E-library juga diartikan sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dibaca oleh komputer sehingga sangat berbeda dengan perpustakaan lainnya yang dapat diakses jika masi terhubung dengan internet. Dalam menjalankan e-library harus memiliki kendala dalam pengembangannya agar e-library ini dapat bekerja lebih efisien dan efektif untuk kalangan pelajar.

Kata Kunci: Perpustakaan Digital, perpustakaan, E-library, library.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya keperluan membaca di dunia ini sangat diperlukan sehingga keberadaan perpustakaan sangatlah mempunya peran penting.di sisi lain perpustakaan menjadi sadar pedoman seseorang untuk mempunyai perilaku baik serta mempunyai moral dan etika yang baik.kemampuan membacayang dimilki oleh setiap individu harus dimanfaatkan dengan baik sehingga individu tersebut dapat membangun dasar-dasar kepribadian yang baik pula.
Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang ini juga setiap lembaga yang memilki perpustakaan berlomba-lomba untuk membuat perpustakaan digital atau yang biasa dimaksud dengan e-library. Perpustakaan digilat atau e-librarty ini adalah sebuah perpustakaan yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi yang terhubung dengan internet sehingga bagi yang ingin membaca buku dapat melihat hanya dengan melalui media elektronik termasuk komputer.
Keberadaan e-library ini harus dimanfaatkan karena dapat menghemat serta mengefisiensi waktu karena hanya dengan menggunakan teknologi yang berkembang ditambah dengan adanya internet maka setiap individu dengan mudah dapat membaca serta mengetahui apa yang ada di dalam buku yang ingin dibaca tersebut.

1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada Perpustakaan digital ini akan membahas lebih dalam, yang termasuk di dalamnya :
• Pengertian Perpustakaan Digital
• Fungsi dari perpustakaan digital
• Elemen serta tahapan-tahapan perpustakaan digital
• Paradigma perpustakaan digital
• Langkah-langkah penerapan Perpustakaan Digital

1.3 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dasar yang ingin dicapai dalam penyusunan karya tulis ini adalah:
• Mengetahui bagaimana proses di dalam perpustakaan digital
• Memberikan kemudahan bagi individu yang membutuhkan.
• Menjelaskan keuntungan dari penggunaan e-library.
Sedangkan beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebagai hasil evaluasi dalam karya tulis ini, antara lain:
• Mengetahui apa saja yang menjadi masalah di dalam perpustakaan digital.
• Mengetahui apa saja fungsi dari perpustakaan digital.

1.4 Metodologi Penulisan
Dalam penulisan paper ini dipergunakan berbagai informasi pendukung berdasarkan metode studi keperpustakaan yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku yang terkait, jurnal-jurnal online yang berhubungan dengan topik E-Library, dan berbagai website yang menyediakan informasi mengenai E-Library. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber tersebut maka dibuat sebuah pembahasan tentang evaluasi penerapan E-Library di perpustakaan E-Library yang kemudian akan dibuat kesimpulan dan saran untuk pengembangan yang akan datang.

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perpustakaan
Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Menurut Sulistyo-Basuki (Basuki, 1991) Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual.
Jadi kesimpulannya, Perpustakaan adalah sebuah tempat yang telah dibangun untuk menyimpan buku dan catatan/karya cetak secara profesional dengan guna membantu pembaca mendapatkan informasi dan buku bacaan tersebut bukan untuk dijual.

2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
1. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik
3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
5. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa
6. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

Murjopranoto dalam Sumarji (Sumarji, 1998) mengatakan dengan jelas bahwa perpustakaan mempunyai berbagai fungsi yang antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mempertinggi kebudayaan
2. Untuk menambah pengetahuan
3. Untuk dokumentasi
4. Untuk penerangan (misalnya peraturan pemerintah, perundang-undangan).
5. Untuk memungkinkan research(penelitian) bahan-bahan yang berguna, misalnya laporan, statistik, peta) dan lain-lainnya.
6. Untuk rekreasi(hiburan), dengan menyediakan buku-buku cerita.
7. Untuk memberikan inspirasi.

2.3 Pengertian Perpustakaan Digital
Keputusan Presiden RI Nomor 11 mengungkapkan bahwa perpustakaan digital adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai kegunnan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional.
Herlandi (herlandi, 2009) mengungkapkan bahwa Digital adalah pengambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on. Semua system komputer menggunakan system digital sebagai basis datanya.
Perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis perpustakaan tersendiri, akan tetapi merupakan pengembangan dalam sistem layanan perpustakaan, dimana didalam sistem tersebut secara fisik tidak tampak sumber informasi atau koleksi bahan pustaka, oleh karena itu informasi tersebut bentuknya telah diubah menjadi digital (Supsiloani, Juni 2006).
Perpustakaan digital adalah solusi yang sangat tepat dalam perkembangan teknologi informasi sekarang ini. Berbagai keuntungan yang ditawarkan, yaitu kemudahan akses yang tak terbatas dimana saja, online 24 jam, tidak perlu menunggu ketersediaan buku, ketersediaan akan referensi yang representatif dan proporsional (Ongowarsito, Januari 2008).
Menurut Digital Library Federation, perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan bisa diakses dengan komputer.
Kesimpulannya, perpustakaan digital adalah proses mengganti perpustakaan cetak menjadi perpustakaan digital dengan mengubah karya-karya tulis yang tercetak menjadi digital atau file-file yang disimpan disebuah database dari organisasi yang telah melalukan proses tersebut.

2.4 Perubahan Paradigma dari Perpustakaan Tradisional ke Perpustakaan Digital
Saat pengembangan layanan perpustakaan (tradisional) menuju perpustakaan digital(e-library), akan terjadi paradigma, seperti dibawah ini (Ishak, Des. 2008):

2.5 Fitur Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital memiliki beberapa fitur sebagai berikut (Winarko, 2009):
1. Fitur Keanggotaan
Fitur ini merupakan fitur yang membatasi pengguna terdaftar dengan pengguna lainnya. Pengguna yang merupakan anggota perpustakaan mendapat keuntungan dapat mengakses semua informasi yang tersedia di perpustakaan
2. Fitur Pencarian
Fitur pencarian memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memperoleh informasi secara cepat dengan menggunakan mesin pencari yang tersedia
3. Fitur Link atau Pranala
Fitur ini menghubungkan pengguna yang sedang menjadi tamu suatu perpustakaan digital ke perpustakaan digital/situs web lainnya.
4. Fitur Dwi Bahasa
Fitur dwi bahasa memberikan kemudahan akses bukan saja bagi pengguna perpustakaan domestik yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia, tetapi juga pengguna internasional untuk mengakses dan memanfaatkan informasi yang tersedia dalam perpustakaan tersebut
5. Fitur Articel
Fitur artikel pada perpustakaan digital bervariasi, mulai dari artikel yang sifatnya populer seperti warta hingga yang sifatnya ilmiah seperti hasil penelitian.
6. Folder dan Arsip
Dalam perpustakaan digital, folder atau arsip digunakan untuk memindahkan file atau artikel yang biasanya bukan file terkini.

2.6 Langkah Persiapan Menuju Perpustakaan Digital
2.6.1 Memilih format Perpustakaan Digital
Pemilihan bentuk perpustakaan digital yang akan disiapkan sangat erat hubungannya dengan ketersediaan sarana yang dimiliki. Kegiatan pada komputer pengelola meliputi pembuatan database, entri data, pembuatan katalog elektronis dan kegiatan yang menunjang administrasi perpustakaan. Sedangkan kegiatan pada komputer pengguna adalah untuk menyediakan sarana penelusuran dan kegiatan pemindahan file hasil penelusuran. Untuk menunjang perpustakaan digital ada beberapa alternatif penggunaan komputer yaitu (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012):
1. File Disimpan di harddisk
• Semua file digital disimpan dalam harddisk, konsekuensinya harddisk harus memiliki space yang besar
• Semua file dalam harddisk dilink ke database
• Komputer yan digunakan standalone, yaitu tidak terkoneksi ke jaringan, pengguna dapat langsung melihat artikel fullteksnya dari database hanya dengan mengklik ikon fullteks.
2. File disimpan pada CD-ROM
• Semua file digital disimpan dalam CD- ROM,
• Semua file dalam CD-ROM dilink ke database. Konsekuensinya harus ada field dalam database / informasi yang menyatakan bahwa artikel tertentu terdapat pada CD-ROM nomor tertentu,
• Komputer yang digunakan standalone, yaitu tidak terkoneksi ke jaringan, pengguna dapat langsung melihat artikel fullteksnya dari database hanya dengan mengklik ikon fullteks.
3. File Digital disimpan dalam Server
• Semua file digital disimpan dalam hardisk server.
• Semua file dalam harddisk dilink ke database.
• Komputer yang digunakan adalah jaringan LAN (Local Area Network), yaitu ada komputer server dan komputer terminal.

2.6.2 Persiapan Dokumen yang akan dialihmediakan
Ada beberapa cara proses digitasi yang dapat dilakukan, oleh karena itu dalam merencanakan kegiatan digitasi selain perlu adanya identifikasi jenis koleksi yang akan didigitasi juga perlu dilakukan identifikasi terhadap keberadaan bahan publikasi. Apakah sebuah publikasi tertentu tersedia atau tidak bahan mentahnya dan dalam format apa? Apakah format word(.doc), pagemaker (pmg), atau yang lainnya (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012).

2.6.3 Persiapan Software dan Hardware yang diperlukan
Perangkat keras(hardware) yang diperlukan dalam kegiatan digitasi antara lain (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012):
• Komputer pengolah.
• CD-ROM.
• CD writer drive.
• CD reader drive.

2.6.4 Pelaksanaan Digital
Pada dasarnya semua artikel yang diketik dengan computer adalah artikel digital yang dapat digunakan untuk kepentingan pusdokinfo. Namun file tersebut apabila masih dalam berformat file teks, seperti word, WS, pagemaker, atau sejenisnya maka kemungkinan pengubahan oleh pihak tertentu sangat besar. Akibatnya keotentikan.keaslian tulisan menjadi diragukan. Oleh karena itu perlu editing file digital menjadi file yang cukup aman, sehingga tidak memungkinkan orang lain melakukan editing. Format yang sampai saat ini dianggap sebagai standar untuk pengembangan perpustakaan digital adalah format PDF (Februariyanti & Zuliarso, Juli 2012).
Digitasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Scanning dari dokumen tercetak menjadi file PDF .
2. Transformasi dari file / dokumen terkomputasi menjadi file PDF.

2.7 Elemen Utama dalam Perpustakaan Digital
Suchayo dan Ruldeviyani (Sucahyo & Ruldeviyani, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga elemen utama yang diperlukan dalam pengembangan system informasi, yaitu Hardware,Software dan Brainware (Manusia), Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:
o Web server
Pusat yang melayani permintaan web page dari para pengguna di internet.
o Database server
Database server adalah pusat dari Perpustakaan Digital dalam artian Database server adalah tempat di mana koleksi-koleksi yang ada di Perpustakaan Digital disimpan.
o FTP Server
FTP server melayani proses di mana pengguna di Perpustakaan Digital melakukan kirim atau menerima berkas melalui jaringan internet.
o Mail Server
Server dimana menyediakan pelayanan segala sesuatu yang berkaitan dengan e-mail.
o Printer Server
Server yang menyediakan permintaan percetakan, mengatur antriannya serta memprosesnya.
o Proxy Server
Perangkat yang digunakan untuk mengatur keamanan dalam Perpustakaan Digital.

2.8 Keunggulan dan Masalah dalam Perpustakaan Digital
Dengan adanya Perpustakaan Digital dapat memudahkan pengguna dalam proses belajar maupun mecari Informasi yang dibutuhkan.
Terdapat beberapa keunggulam dalam Perpustakaan Digital, yaitu:
o Akses secara Realtime
Dengan adanya Perpustakaan Digital pengguna dapat mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan dimanapun, kapanpun.
o Cost Efective
Mendigitalkan buku-buku atau dokumen lebih murah daripada harus membeli buku ataupun dokumen baru.
o Keamanan
Dalam perpustakaan digital lebih mudah mencegah tindakan duplikasi ataupun plagiat.
Contoh: penyimpanan dokumen dengan menggunakan format PDF sehingga dengan menggunakan format PDF, pengguna hanya bisa membaca tanpa bisa mengedit isinya.
o Publikasi Karya Secara Global
Dengan bantuan internet Karya-karya yang ada dapat dipublikasikan secara global dengan waktu dan biaya yang efisien.

Masalah yang ada di dalam perpustakaan digital, sebagai berikut:
o Kemampuan dalam menentukan biaya
Biaya dalam membangun insfrakstruktur teknologi informasi membuhtuhkan biaya yang tinggi.
o Masalah Hak Cipta
Tidak semua pengarang mengijinkan karyanya di digitalkan, tentu ada beberapa pengarang akan berpikir tentang Bayaran yang akan diterimanya atas karyanya.
o Masyarakat yang belum mengenal teknologi
Perkembangan teknologi sangat pesat di kota dan daerah metropolitan yang sudah maju, namu bagaimana dengan pelosok-pelosok negri, tentu masih banyak terdapat masyarakat yang belum mengenal teknologi dan bagaimana mengoperasikannya.


BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Sejarah Universitas Gundarma
Pada tahun 1981an, Sekelompok ahli ilmu komputer di Indonesia mendirikan pusat pendidikan komputer yang berbentuk akademik dengan nama Akademi Sains dan Komputer. Kuliah pertama Akademi Sains dan Komputer diikuti oleh 94 orang mahasiswa.
Pada Tahun 1984 – 1985 Secara resmi wadah akademi ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG) – sebuah nama yang memiliki 2 arti yaitu nama arsitek ternama yang membangun candi Borobudur dan mencerminkan bakti kepada masyarakat dalam wujud guna dan darma. Peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus baru STKG Gunadarma dengan areal seluas 1 hektar di kawasan Srengseng, Pondok Cina, Depok.
Pada akhir tahun 1985 STKG mendapat status terdaftar diperoleh STMIK Gunadarma melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0424/0/1985 dimana STMIK Gunadarma mengasuh dua jenjang pendidikan yaitu Program Pendidikan Strata Satu (S1) dan Strata Nol (D3), sedang jurusan yang dimiliki adalah jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Komputer.
Pada tahun 1987an Peresmian kampus baru STMIK Gunadarma yang terletak di Srengseng, Pondok Cina, Depok. Wisuda perdana STMIK Gunadarma yang diikuti oleh 10 orang Sarjana Komputer bertempat di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Setelah STMIK Gunadarma menjadi Perguruan Tinggi Swasta pertama di Indonesia yang mengikuti ujian negara dengan sistem kredit semester. Lulusnya seorang mahasiswa Gunadarma dalam ujian negara berarti ia akan memperoleh Ijazah Sarjana Komputer Negara yang nilainya sama dengan ijazah Sarjana Perguruan Tinggi Negeri.
4 Januari 1988 – Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.006/0/1988 STMIK Gunadarma memperoleh status diakui, status tertinggi untuk sekolah tinggi komputer saat itu.
Pada tahun 1989an STMIK Gunadarma mengadakan Open House ’89 dan seminar dengan tema “Pengembangan Aplikasi Komputer” yang dibuka oleh Direktur Perguruan Tinggi Swasta Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Dr.Yuhara Sukra.
Pada 19 Maret 1992 – Status disamakan diberikan kepada Jurusan Teknik Informatika STMIK Gunadarma jenjang S1, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendididkan dan Kebudayaan No.58/DIKTI/Kep 92.
STMIK Gunadarma terakreditasi berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.263/DIKTI/Kep/1993 untuk menyelenggarakan program pendidikan Pasca Sarjana dibidang Sistem Informasi Pada tanggal 10 Mei 1993.
3 April 1996 – STMIK dan STIE Gunadarma dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 92/Kep/Dikti/1996, dengan menaungi 8 fakultas yaitu Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Dokter Teknologi Informasi, Fakultas Dokter Ilmu Ekonomi, Fakultas Teknik Perencanaan, Fakultas Psikologi dan Fakultas Sastra.

3.2. Pelaksanaan E-Library Pada Universitas GUNADARMA
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang akam bisa membawa suatu perubahan didalam berbagai sector, termasuk dunia perpustakaan, dan pemanfaatan ICT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional yang telah memberikan suatu perubahan besar didunia perpustakaan. Perkembangan dari penerapan ICT itu sendiri dapat diukur dengan telah diterapkannya sebagai sistem indormasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital (digital library).
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang menyelenggarakan pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan berbagai jenis bahan pustaka, dikelola secara sistematis untuk digunakan sebagai informasi bagi pemakai perpustakaan.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat tidak hanya memberi dampak kepada dunia perangkat elektronik saja namun juga merambah ke dunia perpustakaan sehingga dikenal istilah perpustakaan digital atau e-library yang merupakan sebuah perpustakaan yang memberikan proses layanan dan mengelola data-datanya menggunakan teknologi yang ada. Secara garis besar, perpustakaan digital menandakan bahwa umumnya koleksi yang dimiliki berupa data digital dan disertai dengan teknlogi atau fitur-fitur tertentu yang akan memudahkan pengunjung perpustakaan untuk mencari data-data.
Sejauh ini, perpustakaan digital telah berkembang dengan pesat, hamper setiap perpustakaan daerah maupun perpustakaan yang dimiliki oleh institusi tertentu seperti universitas telah menerapkan konsep e-library. Salah satu contoh yang baik mengenai penerapan sistem e-library adalah Universitas GUNADARMA.

3.3. Tujuan Perpustakaan Digital Universitas Gunadarma
Tujuan yang didapat oleh Universitas Gunadarma dalam menggunakan perpustakaan digital ini sangatlah banyak karena internet sangat luas, pencarian jurnal-jurnal dan karya tulis dapat dicari dan didapatkan dari salah satu e-librarynya.

3.4. Permasalahan
Didalam mengembangkan perpustakaan digital, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perpustakaan Universitas GUNADARMA adalah mengindentifikasikan permasalah serta memahami karateristikyang ada.
Permasalahan serta karateristik yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas GUNADARMA sebagai berikut :
• Dari segi pengelolaan, koleksi buku di UG pada khususnya hasil karya sivitas akademik masih tersedia dalam bentuk hardcopy, hal ini menyebabkan perpustakaan UG memerlukan ruang penyimpanan untuk buku-bukunya tersebut. Hal ini menyebabkan penelusuran kurang efektif dan efisien.
• Dari segi pengguna perpustakaan, tidak jarang banyak yang kesulitan didalam mengetahui status koleksi pustaka yang ada di perpustakaan tersebut.

3.5. Fitur E-Library Pada Universitas Gunadarma
1. Home
Halaman awal yang berisi informasi tentang resensi – resensi buku atau kunjungan yg dilakukan pengurus perpustakaan UG.
2. Profil
Berisi profil perpustakaan, tujuan perpustakaan, sejarah berdirinya perpustakaan, dan struktur organisasi perpustakaan UG.
3. Layanan
Berisi layanan – layanan perpustakaan yang berupa keanggotaan, peminjaman bahan pustaka bagi anggota, administrasi, kunjungan ruang referensi, serta waktu layanan jika yang bersangkutan belum mengerti tentang layanan tersebut.
4. Koleksi
Berisi koleksi buku yang tersedia pada perpustakaan online ini yang dibedakan berdasarkan fakultas.
5. Peraturan
Berisi peraturan yang ditujukan kepada si pemakai sebagai pedoman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.
6. Petunjuk
Berisi petunjuk – petunjuk yang dibutuhkan pemakai perpustakaan.
7. Standar Operasional Prosedur
Berisi prosedur untuk menunjang petunjuk dan peraturan yang tersedia.

3.6. Koleksi E-Library Universitas Gunadarma
• Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur para pembaca.
• Disertasi
Karya tulis ilmiah resmi dari seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan program study S3-nya.
• Journal
Jurnal merupakan artikel yang diterbitkan secara berkala, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review atau penelaahan sejawat.
• Karya Ilmiah (Paper)
Paper adalah laporan yang tertulis dan diterbitkan. Dimana biasany memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang maupun sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukukan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
• Skripsi
Skripsi adalah istila yang digunakan di Indonesia, dimana biasanya digunakan untuk mengilustrasikan sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis dan disusun oleh penelitian para sarjana S1.
• Thesis
Biasany ditulis tesis, tesis adalah suatu karya ilmiah yang dirancang dan ditulis didalam rangka penyelesaian studi strata 2(S2) yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna mendapatkan gelar Magister. Biasany pembahasan yang ada didalam tesis ini lebih kearah pengungkapan persoalan ilmiah tertentu dan mencari cara pemecahannya secara analisis kritis.

3.7. Kelebihan dan kekurangan E-Library UG
Kelebihan dari Perpustakaan Digital Universitas Gunadarma sebagai berikut:
1. Dapat diakses darimanapun, hanya memerlukan koneksi internet.
2. Dapat digunakan sebagai bahan belajar mengajar.
3. Menyediakan informasi yang baru-baru ini akan dilakukan, mengenai seminar dan pertemuan yang akan berlangsung di UG.
4. Menyediakan informasi yang cukup bermanfaat bagi pengguna pada saat menyelusuri dan mencari informasi yang diinginkan.
5. Menyediakan berita up-to-date yang sedang terjadi di UG.
6. Tersedia jurnal-jurnal dari berbagai fakultas dan jurusan yang ada di UG.
7. Terdapat menu search yang dapat digunakan untuk mencari buku, jurnal, skripsi, download template sidang yang ada di UG.
8. Terdapat menu petunjuk penulisan yang cukup berguna bagi mahasiswa dalam menulis thesis, paper, dan yang lainnya.

Dari banyaknya kelebihan E-Library yang ada di Universitas Gunadarma, tentu saja terdapat kekurangan, antara lain:
1. Meskipun dapat diakses dengan mudah, tetapi ada beberapa data atau arsip digital dari jurnal, skripsi, paper, dan ebook yang tidak dapat diakses dengan fitur full text.
2. Pengaksesan perpustakaan digital UG. Terkadang jika kita ingin mengakses data dari perpustakaan tersebut, kita mengalami kesulitan dikarenakan terdapat gangguan dijaringannya.
3. Tampilan homepage dari perpustakaan digital UG terlalu kaku, hal ini disebabkan penyusunan artikel-artikel dan penempatan menu-menu yang kurang tepat.
4. Ada Beberapa koleksi arsip skripsi, thesis dan jurnal tidak dapat diakses oleh pengguna luar atau pengguna selain civitas akademika UG.

Gambar 3 Halaman Search dari situs Perpustakaan Universitas Gunadarma


BAB 4
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari paper diatas, maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
• Penerapan E-Learning di perpustakaan Universitas Gunadarma belum mencapai hasil yang maksimal didalam pelaksaannya dikarenakan masi terdapat banyak kelemahan yang diakibatkan dari perubahan dari library ke e-Library.
• Meskipun peneraan E-Library di UG mempunyai banyak dampak positif dan negatifnya, akan tetapi E-Library tersebut sudah layak digunakan oleh khalayak ramai.
• Pada awalnya library yang diterapkan di Universitas Gunadarma hanya digunakan oleh mahasiswa UG, tetapi setelah diterapkannya E-Library ini, perpustakaan UG dapat terkenal dimasyarakat karena menyediakan banyak karya tulis secara online.

4.2 Saran
Penerapan E-Library di Universitas Gunadarma akan dapat berjalan dengan baik dan lancar jika pihak yang mengelola dan pelajar yang menggunakannya membantu melakukan maintenance dan penambahan fitur-fitur yang baik dan berguna kedepannya.


Daftar Pustaka
Basuki, L. S. (1991). Pengantar Ilmu Peprpustakaan. Indonesia: Gramedia Pustaka.
Februariyanti, H., & Zuliarso, E. (Juli 2012). Rancangan Bangun Sistem Perpustakaan untuk Jurnal Elektronik. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Vol.17, No.2, 126 – 127.
Ishak. (Des. 2008). Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.4, No.2, 88.
Ongowarsito, H. (Januari 2008). Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan: Digital Library Sebagai Solusi Keterbatasan Informasi. Jurnal Piranti Warta Vol.11 No.1, 117.
Sucahyo, Y., & Ruldeviyani, Y. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Wiley.
Sumarji. (1998). Perpustakaan Organisasi dan tata kerjanya. Yogyakarta.
Supsiloani. (Juni 2006). Perpustakaan Digital sebagai Wujud Penerapan Teknologi Informasi di Perguruan Tinggi. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol 2, No.1, 35.
Wang, A. H. (2003). The Impact of information technology on library operations in the past three decades and what to anticipate for the future. CALA Mid-West Annual Report.
Winarko, B. (2009). Perpustakaan Digital Di Indonesia Dan Fitur-fitur Yang Tersedia. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.18 No.2, 46 – 48.

Referensi:
Muchyidin, Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita Perpustakaan (Bandung: PT Puri Pustaka 2008) hal. 41 – 42

Posted in Topik-topik Lanjutan Sistem Informasi | No Comments »